Buku Kegiatan-kegiatan Positif yang Bisa Dilakukan Karang Taruna Desa
Pendahuluan
"Mereka adalah pemimpin, orang tua, dan profesional masa depan dan pekerja dan aset hari ini, Jika didukung dan diberi kesempatan yang tepat, anak perempuan dan laki-laki, wanita muda dan pria muda dapat memainkan peran penting dalam mengangkat diri mereka sendiri, keluarga dan komunitas mere¬ka keluar dari kemiskinan. Namun, terlalu sering, pemuda hanya dianggap sebagai masalah yang harus diatasi; ancaman bagi perdamaian dan keamanan." DFID/Maguire, 2007.
Pemuda identik dengan kekuatan besar. Mereka mewakili keberanian dengan kebijaksanaan dan energi, dengan kekuat¬an keinginan untuk mengambil kepemimpinan. Energi dan ke¬bijaksanaan harus dihormati, dibimbing, dan dipupuk untuk pe¬ran masa depan. Anak muda harus ada dalam peran kepemimpinan. Pemuda dapat menjadi penangkal tata kelola yang buruk dan korupsi. Mereka memiliki kekuatan untuk berubah. Program pendidikan harus bertujuan untuk mengajarkan dan berpikir ke¬pada anak muda dari tingkat sekolah tentang pentingnya memilih orang yang tepat yang akan bertanggung jawab atas tata kelola. Secara konvensional, kaum muda diminta menjauhi politik. Pe¬muda harus termotivasi untuk mempertimbangkan politik sebagai sarana untuk melayani bangsa. Mereka harus berorientasi pada upaya anti-korupsi dengan fokus pada pencegahan, pendidikan, dan strategi untuk memerangi korupsi. Tata pemerintahan yang baik adalah realistis dengan pemberdayaan pemuda, melalui or¬ganisasi kepemudaan.
Dalam membangun sebuah daerah pada prinsipnya sangat membutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas, sehing¬ga pembangunan dapat tercapai dalam segala sektor. Generasi muda memegang peranan sangat strategis dalam pembangunan daerah karena generasi muda adalah pemegang estafet kepim¬pinan daerah nantinya. Sebagai pemegang estafet di masa yang akan datang, generasi muda harus menjadi pilar, penggerak dan pengawal jalannya pembangunan daerah. Namun kenyataan dan permasalahan yang dihadapi sekarang ini banyak generasi muda yang disorientasi, dislokasi dan terlibat dalam kepenting¬an politik praktis. Generasi muda bisa melahirkan banyak inspi¬rasi untuk mengatasi berbagai kondisi dan permasalahan yang ada, terutama dalam hal pembangunan daerah yang lebih maju. Oleh karena itu, generasi muda sebagai kaum yang mendomi¬nasi populasi terbanyak untuk saat ini, harus mengambil peran sentral sebagai inisiator yang beradaa di barisan terdepan untuk kemajuan daerah. Sudah saatnya generasi muda menempatkan diri sebagai agen dalam melakukan perubahan. Generasi muda yang masih relatif bersih dari berbagai kepentingan, harus men¬jadi aset potensial dan mahal untuk kejayaan dimasa yang akan datang. Generasi muda yang tergabung dalam berbagai orga¬nisasi kemasyarakatan atau organisasi kepemudaan, misalnya Karang Taruna, memiliki posisi penting dalam pembangunan da¬erah atau desa. Mereka memahami dengan baik kondisi daerah dan berbagal sudut pandang dan memiliki interaksi yang kuat dengan lapisan masyarakat dan dengan elit penguasa, sehingga menjadi pengalaman untuk melakukan pembangunan daerah. Untuk mencapai kemajuan dalam pernbangunan, generasi muda harus memiliki kesepahaman dalam melaksanakan agenda-¬agenda pembangunan itu sendiri. Energi pemuda yang bersa¬tu sangat cukup untuk mendorong pembangunan daerah yang lebih maju. Karena karakter generasi muda memiliki kekuatan fisik, kecerdasan dalam berfikir, ketinggian moral dan kecepatan belajar atas peristiwan yang mendukung di bidang pembangun¬an. Kemudian generasi muda harus memupuk atau menguatkan kembali semangat nasionalisme tanpa harus meninggalkan jati diri daerah. Semangat nasionalisme/kebangsaan diperlukan se¬bagai indentitas dan kebangsaan, sementara jati diri daerah akan menguatkan komitmen dalam membangun dan mengembang¬kan daerah.
Kaum muda memainkan peran penting dalam prospek pem¬bangunan dan harus dimasukkan dalam semua Rencana dan Program Pembangunan Nasional. Tetapi kenyataan menunjuk-kan bahwa perhatian terhadap pemuda belum mencukupi dan lebih banyak perlu dilakukan mengingat implikasi praktis dari pergeseran persepsi pemuda dan peran yang dapat mereka ma¬inkan dalam masyarakat. Buku ini membahas isu-isu konseptual dan literatur yang terkait dengan hambatan untuk partisipasi pemuda yang efektif dalam pembangunan nasional, seperti kurangnya pendidikan, pengangguran, kemiskinan ekstrim, HIV/AIDS, diskriminasi dan sinisme dari orang dewasa dan orang muda sendiri tentang kompetensi partisipasi, dan resistensi insti¬tusional. Buku ini bertujuan untuk memperkaya wacana saat ini tentang partisipasi pemuda dan untuk melengkapi informasi yang ada yang tersedia tentang nilai-nilai dan aspirasi kaum muda ter¬hadap partisipasi dalam pembangunan nasional. Ini termasuk upaya yang diperlukan untuk menciptakan saling pengertian an¬tara kaum muda dan orang dewasa dalam organisasi, sekolah, dan di rumah-rurnah; perubahan dalam kerangka pengembang¬an pemuda menjauh dari model defisit kebutuhan kaum muda untuk mengenali apa yang telah mereka tawarkan, khususnya pengakuan akan potensi kepemimpinan mereka; kaum muda ha¬rus dilibatkan pada semua tahap proyek dan program, termasuk fase-fase membayangkan dan merencanakan; mentor dewasa, pendidik, dan aliansi diperlukan untuk mendukung upaya kaum muda. Partisipasi pemuda harus dilembagakan dalam masalah, lingkungan, dan praktik yang merupakan bagian dari kehidupan anak muda; dan akhirnya, perlunya langkah-langkah yang diting¬katkan untuk mengatasi kemiskinan dan pengangguran kaum muda untuk kontribusi yang berarti bagi para pengembang na¬sional.
Peran pemuda dalam pembangunan bangsa sangat pen¬ting. Mereka adalah pemecah masalah, memiliki pengaruh positif terhadap kaum muda lainnya dan bangsa, dan sangat ambisius. Mereka memiliki kemampuan untuk menciptakan identitas untuk diri mereka sendiri dan memajukan bangsa. Namun, mereka tidak akan dapat rnelakukan ini tanpa dukungan dari pemerintah dan sesama pemuda mereka. Beberapa orang muda kehilang¬an arah dan mereka tidak merniliki ide untuk membuat rencana masa depan mereka dan banyak dari mereka tanpa pedoman yang tepat tentang masa depan mereka. Ini bisa menjadi keluhan besar bagi negara ketika tidak ada peluang kerja yang cocok. Jika mereka diberi panduan yang tepat, mereka akan secara ak¬tif bekerja dengan upaya mereka dalam kegiatan pembangunan. Ketika kaum muda dapat memberikan hasil yang lebih cepat dan lebih baik, para pemuda yang dinamis dapat memainkan peran penting dalam rekonstruksi sosial-ekonomi masyarakat.
Pemuda adalah salah satu aset terbesar yang bisa dibang¬gakan oleh bangsa mana pun. Tidak hanya mereka secara sah dianggap sebagai pemimpin masa depan, perempuan dan laki¬-laki muda berpotensi dan benar-benar sumber daya vital yang layak diinvestasikan oleh suatu negara serta kepemilikan yang berharga untuk pembangunan nasional. Sebagai pemangku kepentingan yang kritis, mereka adalah pusat rekonstruksi dan pembangunan berkelanjutan negara mana pun.
Terkait dengan hal di atas, dalam buku ini penulis menjelaskan pokok bahasan sebagai berikut:
Maka dari itu, sangat perlu bagi aparatur pemerintah desa dan penggerak desa untuk memiliki buku ini. Karena dengan buku ini Anda dapat memberdayakan dan memajukan Karang Taruna desa melalui program-program dan konsep yang dipaparkan secara tuntas. Semoga buku ini bermanfaat bagi semua pembaca. Amiin.
DESKRIPSI BUKU
Isi Buku :
They are both tomorrow’s leaders, parents, professionals and workers and today's assets. Properly supported and given the right opportunities, girls and boys, young women and young men can play a significant part in lifting themselves, their families and communities out of poverty. Too often, however, youth are considered only or mainly as a problem to be contained; a threat to peace and security." DFID/Maguire, 2007.
"Mereka adalah pemimpin, orang tua, dan profesional masa depan dan pekerja dan aset hari ini, Jika didukung dan diberi kesempatan yang tepat, anak perempuan dan laki-laki, wanita muda dan pria muda dapat memainkan peran penting dalam mengangkat diri mereka sendiri, keluarga dan komunitas mere¬ka keluar dari kemiskinan. Namun, terlalu sering, pemuda hanya dianggap sebagai masalah yang harus diatasi; ancaman bagi perdamaian dan keamanan." DFID/Maguire, 2007.
Pemuda identik dengan kekuatan besar. Mereka mewakili keberanian dengan kebijaksanaan dan energi, dengan kekuat¬an keinginan untuk mengambil kepemimpinan. Energi dan ke¬bijaksanaan harus dihormati, dibimbing, dan dipupuk untuk pe¬ran masa depan. Anak muda harus ada dalam peran kepemimpinan. Pemuda dapat menjadi penangkal tata kelola yang buruk dan korupsi. Mereka memiliki kekuatan untuk berubah. Program pendidikan harus bertujuan untuk mengajarkan dan berpikir ke¬pada anak muda dari tingkat sekolah tentang pentingnya memilih orang yang tepat yang akan bertanggung jawab atas tata kelola. Secara konvensional, kaum muda diminta menjauhi politik. Pe¬muda harus termotivasi untuk mempertimbangkan politik sebagai sarana untuk melayani bangsa. Mereka harus berorientasi pada upaya anti-korupsi dengan fokus pada pencegahan, pendidikan, dan strategi untuk memerangi korupsi. Tata pemerintahan yang baik adalah realistis dengan pemberdayaan pemuda, melalui or¬ganisasi kepemudaan.
Dalam membangun sebuah daerah pada prinsipnya sangat membutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas, sehing¬ga pembangunan dapat tercapai dalam segala sektor. Generasi muda memegang peranan sangat strategis dalam pembangunan daerah karena generasi muda adalah pemegang estafet kepim¬pinan daerah nantinya. Sebagai pemegang estafet di masa yang akan datang, generasi muda harus menjadi pilar, penggerak dan pengawal jalannya pembangunan daerah. Namun kenyataan dan permasalahan yang dihadapi sekarang ini banyak generasi muda yang disorientasi, dislokasi dan terlibat dalam kepenting¬an politik praktis. Generasi muda bisa melahirkan banyak inspi¬rasi untuk mengatasi berbagai kondisi dan permasalahan yang ada, terutama dalam hal pembangunan daerah yang lebih maju. Oleh karena itu, generasi muda sebagai kaum yang mendomi¬nasi populasi terbanyak untuk saat ini, harus mengambil peran sentral sebagai inisiator yang beradaa di barisan terdepan untuk kemajuan daerah. Sudah saatnya generasi muda menempatkan diri sebagai agen dalam melakukan perubahan. Generasi muda yang masih relatif bersih dari berbagai kepentingan, harus men¬jadi aset potensial dan mahal untuk kejayaan dimasa yang akan datang. Generasi muda yang tergabung dalam berbagai orga¬nisasi kemasyarakatan atau organisasi kepemudaan, misalnya Karang Taruna, memiliki posisi penting dalam pembangunan da¬erah atau desa. Mereka memahami dengan baik kondisi daerah dan berbagal sudut pandang dan memiliki interaksi yang kuat dengan lapisan masyarakat dan dengan elit penguasa, sehingga menjadi pengalaman untuk melakukan pembangunan daerah. Untuk mencapai kemajuan dalam pernbangunan, generasi muda harus memiliki kesepahaman dalam melaksanakan agenda-¬agenda pembangunan itu sendiri. Energi pemuda yang bersa¬tu sangat cukup untuk mendorong pembangunan daerah yang lebih maju. Karena karakter generasi muda memiliki kekuatan fisik, kecerdasan dalam berfikir, ketinggian moral dan kecepatan belajar atas peristiwan yang mendukung di bidang pembangun¬an. Kemudian generasi muda harus memupuk atau menguatkan kembali semangat nasionalisme tanpa harus meninggalkan jati diri daerah. Semangat nasionalisme/kebangsaan diperlukan se¬bagai indentitas dan kebangsaan, sementara jati diri daerah akan menguatkan komitmen dalam membangun dan mengembang¬kan daerah.
Kaum muda memainkan peran penting dalam prospek pem¬bangunan dan harus dimasukkan dalam semua Rencana dan Program Pembangunan Nasional. Tetapi kenyataan menunjuk-kan bahwa perhatian terhadap pemuda belum mencukupi dan lebih banyak perlu dilakukan mengingat implikasi praktis dari pergeseran persepsi pemuda dan peran yang dapat mereka ma¬inkan dalam masyarakat. Buku ini membahas isu-isu konseptual dan literatur yang terkait dengan hambatan untuk partisipasi pemuda yang efektif dalam pembangunan nasional, seperti kurangnya pendidikan, pengangguran, kemiskinan ekstrim, HIV/AIDS, diskriminasi dan sinisme dari orang dewasa dan orang muda sendiri tentang kompetensi partisipasi, dan resistensi insti¬tusional. Buku ini bertujuan untuk memperkaya wacana saat ini tentang partisipasi pemuda dan untuk melengkapi informasi yang ada yang tersedia tentang nilai-nilai dan aspirasi kaum muda ter¬hadap partisipasi dalam pembangunan nasional. Ini termasuk upaya yang diperlukan untuk menciptakan saling pengertian an¬tara kaum muda dan orang dewasa dalam organisasi, sekolah, dan di rumah-rurnah; perubahan dalam kerangka pengembang¬an pemuda menjauh dari model defisit kebutuhan kaum muda untuk mengenali apa yang telah mereka tawarkan, khususnya pengakuan akan potensi kepemimpinan mereka; kaum muda ha¬rus dilibatkan pada semua tahap proyek dan program, termasuk fase-fase membayangkan dan merencanakan; mentor dewasa, pendidik, dan aliansi diperlukan untuk mendukung upaya kaum muda. Partisipasi pemuda harus dilembagakan dalam masalah, lingkungan, dan praktik yang merupakan bagian dari kehidupan anak muda; dan akhirnya, perlunya langkah-langkah yang diting¬katkan untuk mengatasi kemiskinan dan pengangguran kaum muda untuk kontribusi yang berarti bagi para pengembang na¬sional.
Peran pemuda dalam pembangunan bangsa sangat pen¬ting. Mereka adalah pemecah masalah, memiliki pengaruh positif terhadap kaum muda lainnya dan bangsa, dan sangat ambisius. Mereka memiliki kemampuan untuk menciptakan identitas untuk diri mereka sendiri dan memajukan bangsa. Namun, mereka tidak akan dapat rnelakukan ini tanpa dukungan dari pemerintah dan sesama pemuda mereka. Beberapa orang muda kehilang¬an arah dan mereka tidak merniliki ide untuk membuat rencana masa depan mereka dan banyak dari mereka tanpa pedoman yang tepat tentang masa depan mereka. Ini bisa menjadi keluhan besar bagi negara ketika tidak ada peluang kerja yang cocok. Jika mereka diberi panduan yang tepat, mereka akan secara ak¬tif bekerja dengan upaya mereka dalam kegiatan pembangunan. Ketika kaum muda dapat memberikan hasil yang lebih cepat dan lebih baik, para pemuda yang dinamis dapat memainkan peran penting dalam rekonstruksi sosial-ekonomi masyarakat.
Pemuda adalah salah satu aset terbesar yang bisa dibang¬gakan oleh bangsa mana pun. Tidak hanya mereka secara sah dianggap sebagai pemimpin masa depan, perempuan dan laki¬-laki muda berpotensi dan benar-benar sumber daya vital yang layak diinvestasikan oleh suatu negara serta kepemilikan yang berharga untuk pembangunan nasional. Sebagai pemangku kepentingan yang kritis, mereka adalah pusat rekonstruksi dan pembangunan berkelanjutan negara mana pun.
Terkait dengan hal di atas, dalam buku ini penulis menjelaskan pokok bahasan sebagai berikut:
- Apa dan bagaimana peran pemuda dalam sebuah pembangunan desa?
- Bagaimana pemuda bisa berpartisipasi dalam pembangunan desa?
- Bagaimana memberdayakan pemuda dalam kaitannya dengan pembangunan desa, dan apa saja programnya?
- Apa dan bagaimana cara kerja Karang Taruna Desa?
Maka dari itu, sangat perlu bagi aparatur pemerintah desa dan penggerak desa untuk memiliki buku ini. Karena dengan buku ini Anda dapat memberdayakan dan memajukan Karang Taruna desa melalui program-program dan konsep yang dipaparkan secara tuntas. Semoga buku ini bermanfaat bagi semua pembaca. Amiin.
DESKRIPSI BUKU
- Judul Buku : Kegiatan-kegiatan Positif yang Bisa Dilakukan Karang Taruna Desa
- Penulis : Sutrisno, S.Pd.
- Penerbit : Desa Pustaka Indonesia
- Tahun Terbit : 2019
- Ukuran Buku : 14 x 20 cm
- Jumlah Halaman : 120
- Cetak Isi : BW
- Cetak Cover : FC
- Kertas Cover : Ivory 230 Gram
- Kertas Isi : HVS 70 gr
- Finishing : PERFECT BINDING
- Harga Resmi : 45,000
Isi Buku :
- Pendahuluan
- Peranan Pemuda
- Partisipasi Pemuda
- Pemberdayaan Pemuda
- Karang Taruna
Posting Komentar untuk "Buku Kegiatan-kegiatan Positif yang Bisa Dilakukan Karang Taruna Desa"